Extra Time
Ibarat sepakbola extra time itu bisa diartikan waktu tambahan atau babak tambahan..waktu yang diberikan setelah waktu normal habis.
Seperti kebiasaan dari tahun ke tahun kalo lebaran saya menyiapkan waktu khusus untuk berkunjung, bersilahturahmi ke teman-teman di kota tetangga. Mereka adalah teman-teman rasa saudara.
Suatu saat di sana saya janjian untuk menjemput teman cewek di rumahnya dengan motor. Kita sepakat untuk pergi bersama-sama ke rumah teman yang lain. Sampai di rumah dia, minta ijin pun ke ortunya lalu jalaann. Dalam perjalanan yang sudah agak malam itu kita pun ngobrol-ngobrol. Suatu ketika di jalanan yang lurus dan mau belok kanan masuk ke lorong saya menyalakan lampun sen sambil mengecek ke belakang lewat kaca spion dan ada satu mobil di belakang. Jadi saya membiarkan mobil tersebut untuk lewat terlebih dahulu lalu kemudian saya pun mulai belok ke kanan dengan perlahan. Ternyata ada satu mobil lagi dengan kecepatan tinggi dari arah belakang sehingga saya juga kaget dan seketika tidak jadi belok ke kanan dan terdiam di tengah jalan karena saya pikir mungkin mobil itu mau ambil jalur kanan untuk lewat terlebih dahulu. Jalan lurus itu sunyi dan rata-rata mobil yang lewat melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Mobil yang dibelakang itu ternyata tidak melambung saya..mungkin juga karena saya sudah sein kanan terlebih dahulu sehingga drivernya juga tidak melambung tapi menghentikan mobilnya dan terdengar suara pengereman yang kuat. Mungkin jarak motor dengan mobil tersebut tinggal 1 atau 2 meter saja.
Sang driver pun turun dari mobil dan dengan nada tinggi mengatai kami. Saya tidak mau berdebat dan untungnya ternyata teman saya mengenal sang sopir tersebut. Saya waktu itu jujur merasa ketakutan, bukan takut dimarahi sopir tapi takut bagaimana jika mobil itu menghantam, menabrak kami. Saya ini sedang berada di kampung orang, membawa anak orang dan hampir ditabrak orang. Dalam melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan pikiran saya tidak tenang karena memikirkan kejadian yang barusan dialami.
Sampai sekarang pun ngeri jika teringat moment itu..tak terlupakan. Saya dengan teman yang saya bonceng itu masih berkomunikasi dengan baik sampai sekarang. Sesekali saya mengingatkan kembali kejadian itu dan Alhamdulilah..Puji Tuhan kita baik-baik saja.
Kejadian pada waktu itu membuat saya semakin sadar bahwa begitu dekat kita dengan kematian. Oleh karena pertolonganNya saya masih ada saat ini sehingga bisa menuliskan cerita di blog ini.
Bisa diartikan juga "waktu normal" saya mungkin sudah habis dan sekarang sedang menikmati "extra time". Saya tidak tahu kapan "extra time" atau "waktu tambahan" ini akan selesai.
Yang terpenting adalah menggunakan "extra time" ini dengan sebaik-baiknya. Menjalani "extra time" ini dengan mengasihi sesama manusia, mengasihi Dia dengan cara melakukan segala kehendakNya. Jangan sampai "extra time" yang sudah diberikan ini menjadi sia-sia.
Btw, kejadian cerita ini terjadi di tahun 2017.
Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca. ^_^